Jalan Rezeki Melalui Jalan Ibadah oleh Sayyid Muhammad Yusuf Aidid, S.Pd, M.Si (Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan PNJ)

Di dalam kehidupan manusia pasti ada problematika yang terkadang problematika tersebut yang dianggap sulit oleh kita. Salah satu problematika tersebut tentang pencarian rezeki. Namun Allah telah menjamin rezeki manusia melalui firman-Nya:
..... وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (3)
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (At-Tholaq ayat 2-3)

                Ayat tersebut telah mendeksripsikan bahwa dengan ketakwaan maka Allah akan memberikan solusi bagi problematika seorang muslim. Bahkan Allah akan memberikan rezeki dengan arah yang tak terduga. Ayat tersebut berkaitan dengan Sabda Rasulullah:
 قال رسول الله صلى الله عليه و السلام : من اتقى الله أهاب الله من كل شيء، و من لم يتق الله أهابه الله من كل شيئ)
 Rasulullah bersabda, Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah maka Allah akan menolong dari segala sesuatu, dan barangsiapa yang tidak bertakwa kepada Allah maka Allah juga membantunya dari segala sesuatu.
            Hadis tersebut menunjukkan bahwa Allah sang Khaliq Maha Pengasih dan Penyanyang karena akan membantu setiap hamba-Nya dalam setiap kondisi. Namun bantuan tersebut ada perbedaan antara orang mutaqin dan orang yang belum pada derajat mutaqin. Karena bantuan Allah pada orang-orang mutaqin biasanya yaitu diberi ketenangan pada setiap masalah.
            Imam Al-Qusyairi memberikan definisi hakikat takwa yaitu menjaga diri dengan taat kepada Allah dari siksaan-Nya. Sedangkan Imam Abdullah bin Alwi Al-Hadda berkata bahwa takwa yaitu mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhkan segala larangan-nya. Namun Habib Muhammad bin Abdurrahman Al-Habsyi  memberikan cara-cara mendapatkan rezeki melalui jalur takwa yang pertama yaitu dengan cara memperbanyak istigfar dan yang kedua menjaga sholat.
            Istigfar yaitu meminta ampunan kepada Allah atas dosa-dosa yang telah kita lakukan. Karena manusia tidak luput dari dosa dan kesalahan. Habib Muhammad bin Abdurrahman al-Habsyi di dalam kitab Al-Barakah fi  Fadhlil sa’yi wal harakah menganjurkan bahwa waktu yang baik untuk beristigfar yaitu pada malam siang hari dan malam hari. Adapun pada siang hari dilakukan pada waktu selepas sholat sunah qabliah zuhur. Sedangkan waktu malam hari baik dilaksanakan pada dua pertiga malam.
            Lalu mengapa istigfar akan mendatangkan rezeki, hal ini telah diungkapkan oleh Nabi Muhammad:
 من لزم الإستغفار جعل الله له من كل هم  فرجا و من كل ضيق مخرجا و رزقه من حيث لا يحتسب (رواه أبوداود)
“Barangsiapa yang melazimkan istigfar kepada Allah maka Allah akan memberikan jalan keluar dari segala ketertutupan dan Allah akan memberikan kelapangan dari segala kesempitan serta Allah akan memberikan rezeki dari arah yang tidak diduga”
            Sholat secara hakiki yaitu pertemuan seorang hamba kepada Tuhan-nya melalui ibadah mahdah. Namun shalat yang bagaimana? Sholat yang dijalankan secara khusyuk, memperhatikan rukun-rukun shalat, dan berjamaah pada setiap waktu sholat fardhu. Jika keluarga Rasulullah terkena musibah atau penyakit tertentu maka ia berkata: Sholatlah kalian, maka karena ini aku perintahkan pada QS. Taha [20]; 132

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى 

Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat[30] dan sabar dalam mengerjakannya[31]. Kami tidak meminta rezeki kepadamu[32], Kamilah yang memberi rezeki kepadamu[33]. Dan akibat (yang baik)[34] adalah bagi orang yang bertakwa[35]
            Prespektif dari ayat tersebut memberikan satu hikmah bahwasanya orang-orang yang selalu ibadah kepada Ilahi dengan tekun dan sabar maka Allah akan mencukupkan rezeki mereka. Karena Al-Ghani, Ar-Rozzaq, wa dzul ghina selalu memberikan rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki. Maka itu kita sebagai muslim jangan meminta sesuatu selain kepada Allah. Karena Allah berfirman:
أدعوني أستجب لكم
Berdoalah kepadaku nisacaya akan ku kabulkan doamu (al-Ghofir ayat 60)
            Maka substansi dari ayat tersebut bahwa seorang muslim jika menghadapi masalah maka berdoa sebagai wasilah untuk masalah kita menjadi mudah. Karena Allahlah Maha Pemberi Petunjuk atas segala kesulitan manusia. Berdoa bisa melalui dzikir, adapun zikir untuk mendatangkan rezeki yaitu Ya Fattah, Ya Razzaq, Ya Kafi, Ya Mughni.





Posting Komentar

0 Komentar