Sadar Dalam Memandang

Sadar merupakan kata yang hanya diungkapkan ketika diri manusia terbentur oleh masalah. Masalah tersebut tercipta karena proses manusia bersosialisasi dengan lingkungan, Untuk itu manusia perlu berhati-hati dalam melangkah dan memutuskan sesuatu agar kata sadar selalu ada dalam ingatan. Tentunya di dalam suatu menyikapi masalah, diri kita perlu bantuan Sang Ilahi. Karena-Nya telah menuliskan bahwa Diri-Nya tidak membebankan seorang hamba dengan suatu masalah kecuali hamba tersebut mampu dalam menyelesaikannya.

Seorang yang bijak yaitu dirinya selalu melibatkan Tuhan dalam menyelesaikan masalah. Lantas bagaimana cara melibatkan Tuhan dalam diri kita. Nabi bersabda bahwa ada tiga faktor untuk mendapatkan perlindungan Tuhan, Takut terhadap-Nya dalam keadaan tersirat atau tersurat, adil dalam menyikapi suka dan benci, dan bersikap biasa dalam keadaan kaya dan susah. Bila mencermati sabda Kanjeng Nabi maka terpikirkan dalam benak kita bahwa keadaan takut merupakan cerminan dari khusyuk atau tidaknya seorang hamba dalam shalatnya. Selain ini takut ini bisa diindentikan dari hasil jerih payah kita apakah halal haram. 

Memang kata adil ini mungkin kita bisa dikristalisasi menjadi kata seimbang dalam memandang sesuatu. Suka dan benci merupakan dua kata yang penuh distorsi karena suka dan benci kadang bersifat subjektif. Memang keadaan ini cukup berat ketika kita melihat dua orang yang berbeda lingkungan yaitu seorang anak yang kita liat selalu mengaji dan anak yang merokok. Maka jangan menjudge bahwa anak yang merokok tidak punya harapan untuk berhenti merokok. Untuk itu kita bisa mengubah kebiasaan anak tersebut dengan metode persuasif.

Semua keadaan adalah ketetapan dari Sang Pencipta, baik diri kita diberikan harta lebih atau telah ditetapkan sebagai fakir. Tuhan telah menentukan rizki, ajal, dan perbuatan manusia ketika di dalam rahim ibu. Harta adalah titipan, mengelola harta yang baik yaitu memberikan nafkah yang seimbang antara istri dan anak-anak, orang tua, sodara dekat, dan pengeluaran zakat. Apakah si orang miskin tidak bisa bersedekah ? Senyum adalah sedekah, bantuan tenaga juga bisa jadi sedekah. Jadi sikapilah hidup ini selalu dengan memegang agama agar kesombongan tidak menjadi raja atas diri kita.




Posting Komentar

0 Komentar