Mencari Berkah Melalui Dzikiran oleh Sayyid Muhammad Yusuf Aidid, S.Pd, M.Si (Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan PNJ)

     Ada amalan-amalan tertentu yang mempunyai manfaat kepada diri kita. Amalan-amalan tersebut berupa zikir-zikir dan puji-pujian kepada Allah. Tentunya zikir-zikir tersebut pernah dilakukan Rasulullah. Karena tuntunan dari Rasulullah adalah tuntunan yang terbaik bagi umatnya.
          Sebelum kita mengetahui zikir-zikir tuntunan rasul maka penulis akan memaknai zikir terlebih dahulu. Zikir secara etimologis yaitu to remember, bear in mind, dan keep in mind (Hans Wehr, 1974). Adapun zikir secara istilah yaitu melepaskan diri dari kelalaian dan kelalaian dengan senantiasa menghadirkan kalbu bersama al-Haqq (Allah) (Ibn Athaillah, 2009: 29).  
          Zikir menurut Abdul Qadir al-Jilani yaitu mengingatkan diri kepada Allah sebagai Tuhan yang disembah dengan sebaik-baiknya, Tuhan Mahaagung dan Mahasuci (Abdul Qadir, 2009: 101). Pengertian ini berimplikasi pada peyangngakuan manusia adalah mahluk  lemah yang butuh pertolongannya. Maka dari itu manusia meminta pertolongan-Nya dengan medium zikir.
          Ibnu Athaillah memaknai zikir yaitu mengulang-ulang nama Allah dalam hati maupun lewat lisan. Ini bisa dilakukan dengan mengingat lafal jalalah (Allah), sifat-Nya, hukum-Nya, perbuatan-Nya, perbuatan-Nya, atau suatu tindakan yang serupa. Zikir bisa pula berupa doa, mengingat para rasul-Nya, nabi-Nya, wali-nya, dan orang-orang yang memiliki kedekatan dengan-Nya (Ibn Athaillah, 2009: 29).
          Zikir menurut al-Qusyairi yaitu dasar yang kuat di dalam perjalanan menuju Allah Swt, bahkan dzikir yang membantu perjalanan tersebut. Maka seorang tidak akan bisa menuju Allah kecuali dengan membiasakan zikir (al-Qusyairi, 2011, 270)
          Dari ketiga pengertian tersebut maka penulis menyimpulkan bahwa zikir merupakan kegiatan mengingat Allah baik secara lisan maupun hati diiringi rasa ikhlas yang mendalam agar manusia senantiasa merasa dirinya membutuhkan pertolongan Allah di dalam hidupnya. Sebagaimana perintah berzikir ini termaktub di dalam al-Quran:
 “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang (Qs Al-Ahzab/ 33: 41-42)
          Setiap zikir-zikir mempunyai fadilah (keutamaan). Sebagaimana Rasul pernah bersaba, “Barangsiapa yang berkata Lailaha ila Allah wahdahu la syarika lahu, lahul mulku walahu al-hamdu yuhyit wa huwa ala kulli syai qadir pada hari ini atau  pagi hari atau sore hari maka diampuni dosa-dosanya walaupun dosa-dosa tersebut melebihi buih di lautan[1] (Ali al-Atas, 2007: 178) .
          Hadis di atas terlihat bahwasannya kalimat lailahaila Allah mempunyai keagungan yang besar.  Hal ini pernah ditegaskan lagi oleh Rasul pada Sabda yang lain yang diriwayatkan oleh at-Turmudzi dari Jabir R.A bahwa dia berkata: aku pernah mendengar Rasulullah berkata “Sebaik-baiknya zikir yaitu la ila ha ila Allah dan sebaik-baiknya doa yaitu al-Hamdulillah (Bukhari, Juz 2: 3119).”
          Abu Hurairah berkata yang telah ditakhrij oleh Abdullah bin Umar R.A, dia berkata, Aku telah mendengar Rasullah berkata, “Barangsiapa yang mengucapkan subhanawlah walhamdulillah wala ilaha ilawlah wawlahu akbar maka Allah tuliskan pada setiap hurufnya kebaikan (hasanah) untuknya[2].”
          Melalui hadis-hadis sebelumnya terlihat bahwa betapa agungnya kalimat Lailaha ilawlah. Karena dalam kalimat tersebut mengandung kemurnian tauhid untuk berserah diri kepada Allah. Dengan pengucapan lafal tersebut manusia seakan mengakui bahwa dirinya hanya seorang hamba yang tidak mempunyai kekuatan kecuali dengan menyembah padanya. Selain itu ungkapan alhamdulillah sebagai rasa syukur seorang hamba kepada Allah. Melalui ungkapan alhamdulillah seorang manusia telah mengakui bahwa segala nikmat datangnya dari Allah.




[1] Riwayat al-Bizar, Al-Haitsam berkata bahwa pada hadis ini ada riwayat dari Abubakar bin Abdullah bin Abi Sibrah dan status hadis tersebut matruk
[2] Dari kitab sunan al-Turmudzi Jilid kelima pada bab 9 yaitu bab tentang mustajabnya doa seorang muslim




Posting Komentar

0 Komentar