Ikhlash dan Tawakal Menanti Jawaban Tuhan

Mencari kebahagiaan, merupakan identitas pencarian manusia. Padahal kebahagiaan itu bisa diciptakan dan terciptakan oleh manusia yang mau berfikir. Mungkin kebahagiaan sering dihubungkan banyak harta atau kekayaan berlimpah. Perspektif tersebut adalah ukuran kebahagiaan dunia semata. Dunia hanya sementara dan bagaikan pijakan yang tak abadi bagi manusia. Hal itu disebabkan umur rasulullah yang ditetapkan 63 tahun. Kemaksuman beliau bukan menjadi dirinya menjadi angkuh dan sombong akan tetapi membuat dirinya lebih bertakwa kepada Tuhan.

Memang dengan harta kita bisa mendapatkan segalanya di dunia. Namun kadang manusia lalai di dalam mengelola harta. Ketika ia susah maka shodaqohnya rajin walau tak seberapa. Lalu ketika roda berputar dan Tuhan menitipkan harta untuknya maka foya-foya sebagai hasilnya. Disinilah refleksi diri akan bermain dari sebuah kalimat "Ihdina Shiratal Mustaqim". Dalam kedisiplinan waktu shalat kita selalu berujar kalimat tersebut demi mengharapkan jalan yang diridhoi Tuhan kepada hamba-Nya. Maka untuk mendapatkan ridho Tuhan, manusia harus mendekatkan diri kepada Tuhan dengan ikhlas dan tawakal. 

Ikhlas dan tawakal tumbuh dari kesadaran manusia untuk mengimplementasikan kalimat "Ihdina Siratal Mustaqim". Memang segala langkah dan jalan manusia telah ditetapkan oleh Ilahi. Tapi untuk menjalani keadaan diri perlu keikhlasan demi terciptanya "KUN Fa Yakun" yang terbaik dari Tuhan. Apabila jalan kita tidak sesuai dengan harapan maka tidak ada kata frustasi karena adanya kata ikhlas tersebut. Fondasi ikhlas akan terarah pada kata tawakal. Karena kedua termin tersebut terpancar dari karakter rasulullah. Setelah rasulullah ikhlas dalam menerima perjalanannya untuk menyebarkan Islam maka jalan tawakal cara untuk penentuan akhirnya. Disitulah manusia bisa mengadukan rasa suka dan duka dengan pencipta-Nya. Kedekatan tersebut merupakan nikmat yang tak terbayarkan oleh gunung emas sekalipun, Karena Tuhan tempat bergantung, Tuhan tempat mengadu, Tuhan tempat memberikan kepastian.



Posting Komentar

0 Komentar