Ketika aku ingin menuliskan
tentang cinta maka aku beri kesempatan akal berkompromi dengan hati.
Karena mendamaikan keduanya sulit. Sebagaimana berpapasan antara
keinginan dan kesederhanan. Karena keinginan wujud daripada hawanafsu
sedangkan kesederhanan output dari hati yang tentram. Maka
ditengah-tengah akal dan hati ada yang disebut hawanafsu. Hawa nafsu ini
muara implementasi perbuatan manusia. Dari sinilah manusia bisa merasa,
menilai, menimbang, dan memutuskan. Apabila keputusan manusia salah
maka akal lebih dominan dibanding hati. Maka fungsikan hati apabila
memutuskan. Artinya berfikir dengan akal, menimbang dengan hati, dan
memutuskan secara elaboratif.
Hawa nafsu terbagi 2 yaitu
hawa nafsu positif dan negatif. Hawa nafsu positif terpatri apabila
manusia melakukan sesuatu karena dan untuk Allah. Disitulah cerminan
mukmin sejati dimana Tuhan merupakan tujuan akhir dari segala kehidupan.
Karena ungkapan ana uhibu sai'an fillah pangkal dari rukun iman yang
pe…