Penggunaan bahasa harus diperhatikan

Secara tidak sadar manusia bisa terpengaruh oleh bahasa. Karena bahasa diciptakan oleh kondisi-kondisi lingkungan, baik lingkungan internal ataupun lingkungan eksternal. Bahasa primer bisa diciptakan oleh lingkungan keluarga sedangkan bahasa sekunder diciptakan oleh kondisi luaran seperti lingkungan teman dan pendidikan. Maka itu lingkungan keluarga harus memperhatikan bahasa secara baik dan bisa dimengerti oleh kebutuhan anak. Akan tetapi bahasa sekunder yang hampir merajai jiwa seseorang karena ia berasal dari lingukungan luaran.

Untuk mengendalikan bahasa primer, kita bisa mengawasi ego dan keadaan internal kita sehingga kata-kata yang keluar tidak kelewat batas. Seperti sebagian orang tua berbicara tidak wajar kepada anaknya. Sehingga si anak merasa dirinya seperti apa yang dikatakan orang tuanya. Sedangkan bagaimana mengendalikan bahasa sekunder? Memang kadang teman  bisa secara tekstual mempengaruhi bahasa seseorang. Hingga bahasa yang digunakan seperti apa yang dibicarakan seseorang dengan temannya. Untuk itu sisi pendidikan yang bisa mengontrol bahasa seseorang. Semakin tinggi kualitas pendidikan seseorang maka bahasa yang dia gunakan akan lebih berkualitas. 

Tanpa bahasa mungkin lingkungan akan tabu. Bagaimana tidak bahasa merupakan aspek utama secara antropologis untuk manusia menciptakan pengeahuan-pengetahuan yang sesuai realitas kebutuhan. Di sisi lain memang di dunia linguistik terdapat bahasa non verbal seperti bahasa isyarat, bahasa simbol berupa warna, bahasa ekspresi. Namun tekanan bahasa nonverbal tidak ada keterbukaan secara andragogis dalam menentukan aspek pendirian seseorang.

Penjagaan bahasa sempat dituturkan oleh  DR Muhammad As'ad An-Nadhir :

Penjagaan bahasa oleh kami (Manusia) adalah satu kewajiban
Seperti penjagaan shalat lima waktu
Maka bukanlah aspek agama yang hanya mengatur kehidupan
Melainkan penjagaan bahasa juga mengaturnya




Posting Komentar

0 Komentar