Shalawat Tanda Terima Kasih Kepada Nabi Muhammad

 Manusia kadang lupa berterima kasih kepada manusia lainnya. Karena ucapan syukur sering kali manusia alamatkan kepada Sang Khalik. Padahal Nabi bersabda “Tidak mensyukuri Allah, orang yang tidak mensyukuri (berterima kasih) kepada orang lain (HR. Turmudzi). Begitu indah hadis Nabi yang mengajurkan untuk berterima kasih kepada orang lain. Melalui hadis ini nabi ingin memberi pelajaran betapa manusia ini mahluk sosial yang bersimbiosis mutualisme.
            Lantas apakah perlu manusia berterimakasih kepada Rasulullah. Mengingat perjuangan dan pembelaanya yang membela umat muslim sampai wafatnya. Mulai dari peristiwa isra mi’raj dimana nabi meminta rukhsah (keringanan) dalam hal shalat hingga sebelum wafatnya ia memanggil umatnya. Sungguh ironi apabila umatnya tidak mau berterima kasih atas perjuangannya. Karena perjuangannya itu tanpa pamrih dan semata-mata untuk umatnya.
            Namun bagaimana cara manusia berterima kasih kepada Rasulullah. Adapun para salafuna salih mengucapkan syukur dengan bershalawat atasnya. Hingga Syekh Al-Qadi Abu Muhammad bin Nashr berkata Shalawat atas Nabi adalah wajib berapapun jumlahnya. Perkataan Syekh tersebut mengandung makna yaitu hukum berterima kasih atas perjalanan dan perjuangan Nabi adalah wajib dan harus diucapkan tanpa perlu dihitung. Kenapa shalawat atasnya tidak perlu dihitung ? Kita bisa lihat di dalam kisah-kisah Nabi bahwasanya ia tidak perlu hitungan atau bilangan untuk membela umatnnya yang terpenting ia bisa melihat umatnya menjalankan kehidupan di dunia dengan agama.
            Di dalam kisah Jalalludin Rumi disebutkan bahwa ia mengucapkan  la ilaha ilawlah dan shalawat hingga terciptanya tarian darwis untuk memuji Allah dan Rasulnya. Sungguh ungkapan yang indah dari ucapan tiada ilah kecuali Allah disandingkan dengan shalawat sehingga tercipta estetisnya cinta dan kasih sayang diantara keduanya.
            Memang Nabi tidak berharap pujian sebagai tanda terima kasih dari umatnya. Paling tidak pujian kepada nabi merupakan kesedaraan seorang mahluk Allah sebagai apresiasi terhadap konsistensi Nabi Muhammad yang senantiasa mengingat umatnya walau duka menyelimuti dirinya. Wawlahu A’lam Bissawab. 




Posting Komentar

0 Komentar