Sepenggal Cerita Guru (si Agen Perubahan)

Embun pagi selalu menyirati hari-hari anak adam. Hingga usaha dan ikhtiar merupakan jawaban yang dianggap terindah bagi mereka yang menjalani. Begitu kokohnya seorang guru berjalan di rindangnya pagi. Hendak mengajar murid-murid dengan penuh semangat dan ikhlas di sebuah sekolah. Si agen perubahan ini tidak kenal lelah walau hujan dan badai menghiasi bumi. Yang terpenting baginya mencerdaskan murid-muridnya. Sebuah balpoint tersembul dari balik saku kecilnya. Guna menuliskan keringat jerih payah si terdidik. Kecewa, kadang dirasakan oleh dia, ketika si anak didiknya tidak mampu memberikan usaha terbaiknya.

Sopan-santun, senyum, dan bahagia selalu terpancar dari rona wajah sang guru. Gelisah dan resah seakan dinafikan demi terciptanya suatu kemitraan yang baik dengan murid-murid. Padahal segudang gundah dan marah berbisik di perasaan kecilnya. Ketika si anak didik terlihat membantah perintah si agen perubahan tersebut. Tapi, masalah itu seakan tiarap dalam waktu singkat. Karena seorang guru adalah tauladan bagi murid-muridnya.

Senyum seorang murid dan cium tangan di keningnya seolah obat dari gundah dari si terdidik terhadap seorang yang dikenal dengan pahlawan tanpa jasa. Salam ikhlash si murid sangat membekas dalam benak si guru. Hingga keramahan murid  selalu diingat si pembawa perubahan hingga memutih rambutnya.

By : Muhammad Yusuf Aidid



Posting Komentar

0 Komentar