Kailkan kata syukur pada diri


Banyak catatan buruk yang mungkin kita lupakan. Hingga diri kita selalu mencari keburukan orang lain. Hal ini yang harus kita waspadai kawan.Bagaimana cara meleburkan kesalahan-kesalahan seperti ini pada diri kita? Alternatif pertama aktifkan diri kita untuk senantiasa mentadaburkan kandungan isi Al-Quran. Walau kita tak tahu arti makna holistiknya, paling tidak kita baca arti terjemahannya. Adapun yang kedua hiasi diri kita dengan makna-makna atas nasihat para ulama. Untuk itu kita harus dekat dengan ulama. Karena ulama itu yang bisa memberikan setitik cahaya atas kekelaman dimensi diri.

Alhamdulillah adalah ungkapan indah yang memetonimiakan kata syukur. Kadangkala kata tersebut spontan diucapkan anak adam ketika mendapat satu kelezatan rizki dari Allah. Entah berupa harta, kesehatan, ataupun tatanan hidup yang dinamis. Kenikmatan Allah tiada taranya, semua diberikan kepada manusia yang senantiasa berikhtiyar dan bersyukur lewat media ibadah. Tapi kadangkala nikmat itu kita kufuri seiring hati yang selalu bergumam aku ini bagian dari ketidakpuasan. Sungguh hati seperti itu tidak diberikan secerca kata harapan untuk menuntaskan segala problematika diri. 

Hak merupakan kata kedua setelah kewajiban. Manusia selalu menuntut hak walau kewajiban tidak ditunaikan. Hingga batas kenormaan kita menyalahkan Tuhan yang tidak bisa mengakomodir kebutuhan hambaNya. Inalillah, padahal Tuhan dekat dengan hambanya yang bersyukur. Agaknya kata syukur merupakan kata kunci bagi diri seseorang yang ingin menikmati simfoni perasaan Tuhan. Syukur bisa kita wujudkan melalui banyak cara, diantaranya kita melakukan kewajiban yang dituntut Tuhan kepada Hambanya. yaitu Hablum minawlah, hablum minannas, hablum minal alam. Untuk itu saudara kita eratkan percintaan kita dengan Tuhan melalui media shalat, dan doa. Tarikkanb tambang persaudaraan sesama agama, dan antar umat beragama. Dan jaga bumi ini dari hal-hal kekotoran hati dan hal-hal yang tidak nyaman yang kita lihat disekitar lingkungan.



Posting Komentar

0 Komentar