Pak Beye harus belajar dari dosa-dosa Husni Mubarak


Kedua mata dunia  kini tertuju ke Tahrir Square dimana tawuran terjadi antara massa pro dan kontra Husni Mubarak. Massa anti Husni mubarak lebih banyak ketimbang massa pro presiden yang telah memimpin Mesir selama 3 dekade tersebut. Mereka sudah bosan dengan distorsi fakta dari Mubarak hingga melakukan pergerakan secara seporadis pada tanggal 23 Januari hingga sekarang. Pemerintahan KKN dan politik pencitraan slah satu pemicu geramnya rakyat Mesir. Kata "Hengkang Husni Mubarak" adalah harga mati untuk rakyat yang telah tertindas selama 30 tahun tersebut. Kalau mau dikomparatifkan kepemimpinan Pak Beye sama dengan Husni Mubarak karena kesamaannya adalah pemerintah zalim dengan KKN dan politik pencitraan seorang pemimpin. Seharusnya Pak Beye bersama jajaran pembantunya belajar dari pengalaman revolusi Mesir dengan memperbaiki kinerja pemerintahan dan menanggalkan janji2 palsu. Pak Beye harus belajar dari dosa-dosa Husni Mubarak.



Posting Komentar

2 Komentar

Eka Sulistio Rini mengatakan…
presiden kita memang sangat mengagungkan kekuasaan. sampai saat ini beliau msh sj menjabat menjadi presiden dan bangsa kita blum mengalami perubahan secara krusial. seharusnya pak beye meningkatkan pendidikan dhulu yg no satu. yg harus didahulukan. sampai skarang kita masih terjajah karna kebodohan.
Anggie mengatakan…
gw sih melihat secara awam ya cup.
bener pak Beye harus belajar dari Husni Mubarak. tapi ga usah jauh2 kok. Indonesia juga mempunyai sejarah sendiri mengenai revolusi, tahun 1998. dan gw yakin pak beye saat itu merupakan salah satu pejabat di dalam pemerintahan di revolusi saat itu.
kalo mau membandingkkan Husni mubarak, bandingkan dengan suharto, yang sama2 memerintah sampe punya cucu dan buyut. hhoho
yaa begitulah pendapat gw yang awam ini.
CMIIW