Analisis Kontrastif Part 2



II. 1. Hakikat Analisis Kontrastif


            Kita telah mengetahui bahwasaanya mempelajari bahasa target perlu adanya kebiasaan dari seorang pelajar. Hal tersebut seiring dengan banyaknya yang sering menyamakan antara bahasa target dan bahasa sumber. Maka dari itu perlu adanya analisis kontrastif untuk memperbandingkan antara bahasa target dan bahasa sumber. Pemakalah akan menyajikan makna analisis kontrastif dari beberapa sumber :

  1. Pendapat Lado, Fries, d.k.k (Sri Utari :2: 1994)

Lado (1957) dan Fries (1945) mengatakan secara terpisah, yang intinya ialah bahwa para pengajar dapat meramalkan kesalahan yang dibuat oleh seorang pelajar, mereka harus mengadakan suatu analisis kontrastif antara bahasa yang dipelajari dan bahasa digunakan sehari-hari.

  1. Pendapat Henri Guntur Tarigan (Henri : 5:2009)

Analisis kontrastif adalah perbandingan struktur antara dua bahasa, B1 dan B2, yang akan dipelajari oleh para siswa menghasilkan indentifikasi perbedaan kedua bahasa tersebut. Perbedaan antara dua bahasa merupakan dasar buat memperkirakan butir-butir yang menimbulkan kesulitan belajar bahasa dan kesalahan berbahasa yang akan dihadapi para siswa.

            Dengan kedua pengertian analisis kontrastif diatas maka penulis memaknai analisis kontrastif yaitu sebuah kajian bahasa yang memperbandingkan dua bahasa antara bahasa sumber dan bahasa target agar guru mengetahui letak kesalahan dan kekeliruan siswa dalam mempelajari bahasa target.

            Analisis kontrastif dikembangkan dan dipraktikan pada tahun 1950-an dan 1960-an. Sebagai suatu aplikasi linguistik struktural pada pengajaran bahasa, dan didasarkan pada asumsi-asumsi : (Henri : 5 :2009)

1)      Kesukaran-kesukaran utama dalam mempelajari suatu bahasa baru disebabkan oleh interferensi dari bahasa pertama
2)      Kesukaran-kesukarann tersebut dapat dipresdiksi atau dipraktikan oleh analisis kontrastif.
3)      Materi atau bahan pengajaran dapat memanfaatkan analisis kontrastif atau mengurangi efek-efek interferensi. Analisis kontrastif memang lebih berhasil dalam bidang fonologi, daripada bidang-bidang bahasa lainnya

Dalam analisis kontras sering muncul istilah interferensi dan transfer dari kalangan psikolog, karena dalam analisis ini berkaitan dengan linguistik dan psikologis pelajar dalam mempelajari bahasa kedua. Para penganut anakon berpendapat timbulnya interferensi disebabkan ketiidakfamiliaran penutur bahasa pertama dengan bahasa kedua (Parera:106 :1994). Lain lagi dengan halnya dengan istilah transfer ’pindahan’. Para psikolog tingkah laku yang mula mendefinisikan transfer meruhjuk kepada suatu proses penggunaan pengalaman yang silam secara otomatis, tak terkendali, dan bawah sadar dalam usaha menjawab tantangan baru. Dalam hal ini terjadi transfer negatif dan transfer positif (Parera:106 :1994).

Analisis kontrastif itu sendiri berobjekan bahasa, karena bahasa mempunyai banyak unsur untuk dikaji mulai dari kebiasaan berbahasa hingga lembaga pada bahasa itu sendiri. Maka guru melaksakan perbandingan, dan dilihat dari segi terdidik dalam menguasai bahasa target tersebut.

Tujuan analisis kontrastif : (Pateda :21:1987)
  1. Menganalisis perbedaan antara bahasa ibu dengan bahasa yang sedang dipelajari agar pengajaran berbahasa berhasil baik.
  2. menganalisis perbedaan antara bahasa ibu dengan bahasa yang sedang dipelajari agar kesalahan berbahasa si terdidik dapat diramalkan yang pada gilirannya kesalahan yang diakibatkan oleh pengaruh bahasa ibu itu dapat diperbaik.
  3. Hasil analisis digunakan untuk menuntaskan keterampilan berbahasa si terdidik.
  4. membantu si terdidik untuk menyadari kesalahan berbahasa sehingga dengan demikian si terddidik diharapkan dapat menguasai bahasa yang sedang dipelajari dalam waktu yang tidak lama.

Dalam Akon tataran mikrolinguistik yang dikaji adalan sisi fonologi, morfologi, kosakata dan sintaksis. Sedangkan dalam tataran makro linguistik yang biasanya dikaji analisis wacana dan analisis teks. Oleh karena itulah pemakalah ingin menggunakan analisis kontrastif dari segi sintaksis untuk memperbandingkan anatara klausa preposisi dalam bahasa indonesia dan bahasa arab.

Dengan menggunakan   pendekatan analisis kontrastif timbul harapan : (Pateda :21:1987)
  1. Pendekatan analisis kontrastif dapat meramalkan kesalahan si terdidik dalam proses belajar bahasa
  2. Semua kesalahan dalam proses belajar bahasa kedua bersumber dari bahasa pertama.
  3. bahwa dari hasil anakon dapat dibuat hirarki kesulitan


Daftar Pustaka

  1. Utari, Sri. 1994. Analisis KONTRASTIF DAN Kesalahan Suatu Kajian dari Sudit Pandang Guru Bahasa. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta
  2. Pateda, Mannsoer. 1987. Analisis Kesalahan. Flores : Nusa Indah
  3. Parera, Daniel. 1994. Linguistik Edukasional. Jakarta : Erlangga
  4. Guntur, Henry. 2009. Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Bandung : ANGKASA Bandung



Posting Komentar

0 Komentar