Densus dan blacklist muslim

Densus 88 kini seperti raja angkuh karena telah menodai muslim di Indonesia. Betapa tidak banyaknya muslim yang tewas akibat ulahnya yang menduga umat islam adalah teroris. Betapa tidak seseorang yang bernama Ghazali dan rekan-rekanya dierjang peluru dan diperlakukan seperti binatang (24/9) . Sungguh biadab memang perlakuan polisi yang mendapat kucuran dana dari Australia tersebut. Kemana Komnas Ham yang selama ini diagungkan oleh negeri kita? Seharusnya lembaga tersebut menyikapinya dengan sigap jangan sampai umat islam yang memblacklist polis.Kronologi perlakukan polisi serba hitam itu dilakukan pada shalat magrib. Sunggguh ironi karena polisi yang rata2 bertubuh kekar tersebut tidak mempunyai hati nurani. Seakan Homini lupus merajai negeri kita lagi.



Posting Komentar

1 Komentar

jagurdermuluk mengatakan…
iya, bib, prosedur penanganan densus masih jauh dari harapan. Masih menggunakan pendekatan militeristik. Memang sih sebenarnya diragukan apakah memang yang merampok itu terkait jaringan teroris? dan bicara teroris lagi kok gue ngerasa Islam kayanya disudutin dan kata Jihad jadi tercemar gara-gara teroris. Kita sebagai mayoritas belakangan ini sering jadi kambing hitam gara-gara di Ciketing. Padahal yang memulai duluan adalah para minoritas. Ormas2 yang di sana hanya menjalankan tugas sesuai dengan undang-undang. Kok mayoritas tapi jadi minoritas ya?