Westernisme negatif

Wabah westernisme makin menjadi-jadi, khususnya dikalangan remaja di indonesia. Hal ini tentu menghalangi kemajuan budaya dan negara kita. Mulai dari pakaian, gaya bicara, konsumerisme hingga kehilangan sopan santun. Pakaian harus buatan merk luar negri dengan aurat terbuka, gaya bicara kepada orang tua tanpa ada tata hormat, semuanya musti yang baru harus dibeli, tata krama antar sesama suku, agama, dan ras sudah hilang. Lalu siapa yang harus bertanggug jawab ?

1. Pendidikan Orang Tua

Yang harus bertanggung jawab pertama kali yaitu orang tua, kerena pendidikan orang tua adalah pendidikan informal yang berbasis daily(setiap hari). Karena orang tua yang bisa membentuk karakter anak. Jadi peran orang tua sangat besar, dengan membimbing, mengayomi, dan melarang. Peran orang tua menjadi sangat sentral disini karena apabila westenisme sudah melekat pada diri si anak maka pendidikan orang tua gagal.

2. Pendidikan Sekolah

Pada era tahun 70-an ada yang namanya mata pelajaran budi pekerti, pelajaran itu lambat laun menghilang. Peulis rasa pelajaran tersebut harus di ketengahkan kembali agar ahlak para siswa menjadi baik. Pendidikan sekolah sebagai institusi formal yang harus membimbing serta menindak secara tegas apabila siswa berlaku yang tidak sopan.

3. Lingkungan

Lingkungan pertemanan juga menjadi salah satu westernisasi menjamur maka pandai-pandailah memilih teman yang mempunyai etika dan estetika yang bersinggungan dengan nilai luhur budaya nasional.

4. Pemerintah

Pemerintah harus mensosialisasikan bahwa produk dalam negri tidak kalah hebatnya dengan produk asing. Batik salah satunya sudah menggema di seluruh dunia sudah mengakui produk tanah air. Serta pemerintah mewajibkan para Siswi dan Siswa harus memakai batik para hari tertentu.



Posting Komentar

0 Komentar